APAKAH MEMBERI DENGAN DALIH KEMANUSIAAN MASIH BERLAKU ?
Beberapa
waktu yang lalu, Program Studi kami mengadakan buka puasa bersama. Naah di
salah satu bagian dari acaranya ada ceramah yang disampaikan oleh seorang
Ustadz. Salah satu yang beliau sampaikan intinya adalah jangan sungkan- sungkan
untuk saling memberi terutama bagi mereka yang meminta-minta bahkan kelaparan.
Kata beliau kita umumnya dengan mudah berkata “Lalui ciiil.” atau “Lalui pamaaan” atau “Lalui Kai.” Atau
“Lalui niii” agar beliau- beliau ini segera berlalu dan tidak meminta uang lagi
kepada kita. Kita bisa berkata begitu karena kita tidak pernah merasakan
sakitnya kelaparan. Begitulah kira-kira apa yang saya tangkap.
Jujur
saja secara pribadi saya tidak setuju. Mengapa ? Karena pada saat ini susah
sekali membedakan yang mana peminta-peminta asli dengan peminta-minta KW.
Bagaimana jika anda mengetahui bahwa meminta-minta saat ini bukan lagi sebagai
jalan terakhir yang dipilih umat manusia, tetapi meminta-minta merupakan suatu
pekerjaan ? Saat ini sudah marak terjadi. Bagaimana ?
Saya
menulis begini bukan berarti mengajak teman-teman untuk tidak saling berbagi.
Tidak sama sekali. Hanya saja saya ingin mengajak teman-teman untuk melihat
dari sudut pandang yang lain.
Saya
pernah menemui peminta-minta yang masih memiliki fisik yang kuat, masih
memiliki fisik yang sempurna. Bagaimana bisa mereka meminta- minta bahkan
berdandan compang- camping agar dibelas kasihani ? Sungguh saya sangat geram
melihat hal tersebut.
Mungkin sebagian
dari anda akan berfikir “ Yaiyalah Monic kan ga pernah hidup susah, makanya
berfikir kaya gitu.” Waaah jangan salah. Justru karena keluarga kami dulu pernah
miskin, pernah hidup susah, pernah berjuang untuk hidup dari nol yang
menjadikan saya geram. Jadi saya pribadi gedeg melihat mereka-mereka yang
terlena karena dengan mudahnya mendapatkan uang dari meminta-minta.
Apakah kita akan
terus membiarkan mereka bermanja-manja minim usaha untuk bertahan hidup dan
terus membohongi orang lain bahkan diri sendiri ?
Apakah kita akan
terus mendorong mereka memotivasi mereka agar mereka selalu malas ? Apakah kita
akan terus memberi mereka uang dan membiarkan mereka selalu bergantung pada
orang lain ?
Tidak bukan.
Coba lihat.
Di luar sana
masih banyak umat manusia yang menjaga dirinya dari meminta-minta. Padahal
fisik mereka lebih lemah. Fisik mereka kurang sempurna. Mereka melakukan apa
saja yang penting halal agar dapat bertahan hidup. Padahal mereka tau usaha
yang mereka lakukan dari berjualan sesuatu atau jasa jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan hasil meminta-minta.
Saran saya
sebaiknya belilah benda-benda yang mereka jual meskipun kita tidak memerlukan
benda tersebut dan jika kita memiliki uang lebih berilah mereka lebih banyak
dari apa yang seharusnya mereka dapatkan. Karena sesungguhnya mereka menjaga
diri mereka dari hal meminta- minta.
Terimakasih