Sabtu, 14 Juni 2014

Minyak Zaitun dalam Pandangan Ahli Sains dan Islam



Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir dan diturunkan sebagai penutup dari semua kitab-kitab yang sebelumnya yang didalamnya terdapat berbagai informasi sebagai pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Selain itu, agar manusia tidak tersesat serta selalu berada di jalan yang benar. Al-Qur’an juga dikatakan sebagai sumber yang paling lengkap karena didalamnya terdapat berbagai macam informasi, salah satunya adalah informasi yang berkaitan dengan ilmu Biologi.
Seperti yang sudah kita ketahui, di muka bumi ini terdapat berbagai macam makanan dan minuman yang diciptakan Allah SWT untuk makhlukNya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Makanan dan minuman tersebut mempunyai berbagai macam kandungan baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral serta zat-zat penting lainnya bagi tubuh. Informasi ini dapat kita temukan dalam Al-Qur’an. Dan hal ini sudah sangat lama tercantum sebelum ditemukannya informasi tentang makanan dan kandungannya oleh para ahli sains di dunia.

Pengertian Minyak Zaitun
Minyak zaitun atau minyak Olive adalah minyak yang didapat dari buah zaitun (Olea europaea), pohon tradisional dari basin Mediterania seperti di Timur Tengah, Italia, Spanyol, Yunani, dan negara lain di sekitarnya. Minyak zaitun memiliki aroma dan rasa yang berbeda . Tidak seperti kebanyakan minyak lainnya, minyak biasanya didapat dari ekstrak  kacang-kacangan dan biji-bijian, akan tetapi minyak zaitun diperoleh dari buah zaitun. Minyak zaitun diakui sebagai salah satu minyak nabati sehat karena mengandung lemak jenuh lebih sedikit , dan menggubah linoleat ( omega - 6 ) dan asam linolenat ( omega - 3 ) ​​asam lemak esensial pada rasio 8:01 yang direkomendasikan.
Minyak zaitun dapat digunakan untuk memasak, kosmetik, obat herbal, dan sabun, dan juga sebagai bahan bakar untuk lampu minyak. Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang sehat karena mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol).

Minyak Zaitun Menurut Ahli Sains
Minyak zaitun memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Kandungan kalori yang dimiliki minyak zaitun dikarenakan lemak tersebut. Akan tetapi lemak yang dikanduna dalam minyak zaitun adalah jenis lemak tak jenuh yang tidak merugikan bahkan berefek baik untuk kesehatan, beberapa jenis lemak yang dikandungnya seperti asam oleat ( 18:1) dan asam palmitoleat ( 16:1) yang membantu menurunkan LDL atau ” kolesterol jahat ” dan meningkatkan HDL atau ” kolesterol baik ” dalam darah .
Berikut beberapa kandungan minyak zaitun:
  • Trigliserida, Minyak zaitun mengandung trigliserida dan sejumlah kecil acits lemak bebas , gliserol , pigmen , senyawa aroma , sterol, tokoferol, fenol, komponen resin teridentifikasi dan lain-lain ( Kiritsakis , 1998) .
  • Oleic Acid, Minyak zaitun mengandung dari oleat tak jenuh tunggal. Asam lemak tertentu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), yang bertanggung jawab untuk pembentukan plak aterosklerosis, dan meningkatkan HDL (kolesterol Baik) .
  • Tokoferol, Minyak zaitun mengandung tokoferol. Tokoferol yang terkandung dalam minyak zaitun tidak hanya bergantung pada senyawa dalam buah zaitun, tetapi juga pada beberapa faktor lainnya. vitamin E untuk asam lemak tak jenuh ganda dalam minyak zaitun lebih baik daripada di minyak nabati lainnya.
  • Senyawa fenolik, Sebagian besar senyawa ini terkandunga dalam minyak zaitun. senyawa tersebut berfungsi untuk meningkatkan stabilitas oksidatif dan meningkatkan rasa. Hydrohytyrosol, tyrosol dan beberapa asam fenolik terutama ditemukan dalam minyak zaitun. Isi fenol dan komposisi tertentu dari fenol ini dalam minyak zaitun tergantung pada ketinggian di mana pohon-pohon zaitun tersebut  tumbuh, pada waktu panen dan pada kondisi pengolahan.
Berdasarkan penelitian para ahli menemukan Minyak Zaitun memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah
1. Minyak Zaitun Mengurangi Kolesterol Berbahaya
Berbagai riset membuktikan bahwa minyak zaitun menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol berbahaya, tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
2. Minyak Mengurangi Resiko Terjadinya Penyumbatan dan Penebalan Pembuluh Darah
Dalam sebuah kajian yang dipublikasikan pada bulan Desember tahun 1999 M di Majalah AMJ CLIN NUTRL para peneliti menyatakan bahwa nutrisi yang kaya kandungan minyak zaitun bisa mengurangi pengaruh negatif lemak dalam makanan terhadap terjadinya pembekuan darah, dan selanjutnya mengu-rangi terjadinya penebalan pembuluh nadi jantung.
3. Minyak Zaitun Menurunkan Angka Kematian
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam majalah Lanst yang terkenal pada 20 Desember 1999 M, menunjukkan bahwa negara paling miskin di Eropa, yaitu Albania, yang berpenduduk muslim, memiliki keistimewaan sedikitnya angka kematian di sana. Angka kematian di Albania di kalangan pria adalah 41 orang dari setiap 100.000 orang, separoh dari keadaan di Britania. Hal itu dipengaruhi oleh konsumsi minyak zaitun dalam makanan para penduduk Albania.
4. Minyak Zaitun Mengurangi Pemakaian Obat-obatan Penurun Tekanan Darah Tinggi
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Aldovaroro di Universitas Napoli Italia dan dipublikasikan dalam Majalah Archives of Internal Medicine, tanggal 27 Maret 2000 M, telah diadakan studi terhadap 32 pasien yang terkena penyakit tekanan darah tinggi dan mereka itu mengkonsumsi obat-obatan untuk darah tinggi. Hasil studi menunjukkan penurunan tekanan darah dalam kadar 7 poin di kalangan mereka yang mengkonsumsi minyak zaitun.
5. Minyak Zaitun Mengurangi Serangan Kanker
Para peneliti menyatakan bahwa sebab menurunnya rasio kematian akibat serangan kanker di Laut Putih Tengah adalah karena makanan penduduk negeri tersebut mengandung minyak zaitun sebagai sumber utama lemak, di samping mengandung sayur-sayuran, buah-buahan, dan kol.
6. Minyak Zaitun Berkhasiat Seperti ASI
Dalam sebuah studi modern yang dipublikasikan di bulan Februari 1996 M di Universitas Barcelona, Spanyol, yang dilakukan terhadap empat puluh wanita yang menyusui, diambil sampel ASI dari mereka. Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan lemak yang terkandung di dalam ASI termasuk jenis lemak yang berantai tunggal. Jenis lemak ini dikategorikan sebagai lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi oleh manusia, dan itulah jenis lemak yang terkenal terdapat dalam minyak zaitun.

Minyak Zaitun Menurut Pandangan Islam
Zaitun adalah pohon yang diberkati. Allah SWT telah bersumpah dengannya, dalam surat At-Tin (95:1-2); “Demi tin dan zaitun. Dan demi bukit Sinai”
Allah SWT juga memujinya dalam Surah An-Nur(24:35) ; “…yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi. Yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat. Minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api”
Dalam tafsir Al-Qurtubi disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata, “pohon Zaitun mengandung berbagai manfaat. Minyaknya digunakan sebagai bahan bahar lampu dan juga untuk lauk dan lulur. Kayu dan arangnya digunakan sebagai kayu bakar. Tidak ada satu bagian pun dari pohon ini yang tidak berguna, bahkan abunya bisa dimanfaatkan untuk mencuci sutera. Ia merupakan pohon pertama yang tumbuh di bumi dan sekaligus pohon pertama yang tumbuh setelah banjir besar di zaman nabi Nuh. Ia tumbuh di tanah para Nabi dan tanah suci. Tujuh puluh nabi telah mendoakannya agar diberkati, antara lain Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW tatkala memanjatkan doa:
Allahumma barik fiz-zayt waz-zaytun (Ya Allah, berkatilah zait dan zaitun). Beliau mengucapkannya dua kali.
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab RA. bahwa Rasullullah SAW bersabda: “Makan dan berminyaklah dengan zaitun karena ia berasal dari pohon yang diberkati (HR. Tirmidzi)”.
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam RA. bahwa Nabi SAW bersabda, “Zaitun dan waras bermanfaat untuk mengobati radang selaput dada (dzatul janbi:pleurisy).”
Ibnul Qayyim dalam kitab Zadul Ma’ad berkata, “Minyak Zaitun bisa menutup pori-pori tubuh dan mencegah zat yang masuk melaluinya. Jika digunakan setelah mandi air panas, minyak zaitun akan memperbaiki dan melembabkan badan. Jika digunakan sebagai minyak rambut, akan menjadikan rambut indah dan panjang. Minyak Zaitun juga berkhasiat untuk mengobati campak dan berbagai penyakit lainnya.”
Ibnu Abbas berkata, “Jika orang yang berihram mengalami pecah-pecah di tangan atau kaki, hendaklah mengolesnya dengan minyak zaitun dan minyak samin.”

0 komentar:

Posting Komentar