Seiring berjalannya waktu lingkungan yang kita
tempati mengalami banyak perubahan begitu juga yang terjadi pada semua mahluk
hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dikenal dengan
evolusi. Evolusi adalah proses perubahan struktur makhluk hidup dari bentuk
yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks atau perubahan sifat-sifat
organisme karena perubahan susunan gen (DNA)
yang berlangsung dari generasi ke generasi dalam jangka waktu yang lama.
Di bawah ini terdapat beberapa teori evolusi
1.
Charles Lyell (1797 - 1875)
Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut
Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup (Rohana dkk,
2012:145).
2.
Jean Baptiste de Lamarck (1744 - 1829)
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat,
dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari
makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama
dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Bagian
tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya
dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian ini dinamakan
ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan
diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah
seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju
daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal
dengan ‘use and disuse’ (Rohana
dkk, 2012:145).
3.
Charles Darwin (1809-1882)
Charles Darwin menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya
proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah
proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di
dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan
yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang
bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai
dengan lingkungan pada generasi berikutnya (Rohana dkk, 2012:146).
4.
Alfred Russel Wallace (1854-1862)
Dasar teori wallace adalah penelitian Biologi
perbandingan di Brasilia dan Hindia Belanda (sekarang Indonesia), dan Malaya.
Buku penelitiannya berjudul “On the tendency of varieties to depart
indefinitely from the original type”. Teorinya sama dengan yang dikembangkan
Darwin.
5.
August Weissman (1834-1914)
Weissman melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus,
lalu mereka dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang.
Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap
berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor
panjang. Dari
apa yang dilakukan, Weissman mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel
tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada
keturunannya (Rohana dkk,
2012:146).
0 komentar:
Posting Komentar